Selasa, 30 April 2013

Blood Glucose Meter


Blood glucose meter (atau Glucometer) adalah alat yang digunakan untuk mengetahui kadar gula darahDiabetes Melitus.
yang ada di dalam tubuh. Alat ini merupakan komponen yang sangat penting dalam mengontrol kadar gula darah bagi pasien

Cara Penggunaan:
  1. Pertama-tama, anda harus mengambil sampel darah. Alat yang digunakan adalah jarum penusuk (lancet). Pastikan lancet yang akan dipakai adalah lancet yang masih steril. Kemudian masukan lanset ke dalam alatnya (lancing device).
  2. Bersihkan jari yang akan ditusuk dengan menggunakan kapas beralkohol untuk menghindari infeksi.
  3. Tusukkan lancet ke jari yang telah dibersihkan. Tekan jari dengan pelan untuk membantu keluarnya darah. Jangan menekan terlalu kuat karena dapat menyebabkan tercampurnya darah dengan cairan cairan otot. Hal ini akan mengurangi tingkat keakuratan hasil pemeriksaan.
  4. Masukkan test strip ke dalam glucose meter. Pastikan test strip yang dipakai tidak kadaluwarsa. Test strip yang kadaluwarsa dapat mengurangi tingkat keakuratan hasil pemeriksaan.
  5. Tempelkan ujung test strip ke bulatan darah hingga bagian sampelnya terbasahi secara merata. Jangan meneteskan darah ke test strip dan jangan menempelkan test strip terlalu keras. Bila sampel darah sudah mencukupi, maka glucose meter akan mulai mengukur (waktu pengukuran terlihat di display dalam hitungan mundur.
  6. Setelah beberapa lama, akan muncul hasil dari pengukuran gula darah anda. Jika hasilnya terlalu tinggi atau terlalu rendah, mungkin anda perlu mengulangi pengukuran untuk memastikan hasilnya.
Gula darah yang normal yaitu:
  • 72-126 mg/dl (puasa)
  • <180 mg/dl (90 menit setelah makan)
  • sekitar 144 mg/dl (malam hari)

Suntikan

Spuit (suntikan)





Spuit atau suntikan ini ada berbagai ukuran dari 1 ml - 20 ml pun ada untuk ukuran jarumnya menyesuaikan dengan ukuran spuit.

Tips menggunakan alat suntik dan jarum suntik

  1. Anda dapat memperoleh alat dan jarum suntik dari Apotek, Puskesmas atau melalui program pertukaran jarum suntik yang saat ini telah tersedia sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 567 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Penggurangan Dampak Buruk Napza
  2. Pastikan bahwa yang anda gunakan adalah alat dan jarum suntik steril yang belum di buka dari kemasan
  3. Cuci/bilas tangan terlebih dahulu menggunakan air bersih atau dengan sabun lebih disarankan
  4. Buka kemasan (plastik)
  5. Jika jenis alat suntik adalah tuberculin, maka teliti semprit/jarum suntik agar rekat dengan tabung
  6. Cek bahwa karet ditabung berfungsi dengan baik dengan melakukan pompa stik naik dan turun yang berada di tabung alat suntik
  7. Setelah pengecekan alat dan jarum suntik, kemudian anda dapat mempersiapkan Napza untuk disuntikan
  8. Gunakan air yang steril atau bersih dengan wadah sendiri yang terlebih dahulu dibersihkan
  9. Dalam pengaturan memasukan cairan Napza ke alat suntik, pastikan gelembung udara di alat suntik tidak ada dengan cara tegakan alat suntik tegak lurus dan dorong pelan stik di tabung ke dalam hingga tidak ada udara
  10. Pilih lokasi penyuntikan di lipatan pergelangan tangan kebawah antara 2-3 cm dengan mencari pembuluh vena yang besar dengan mengikat pergelangan menggunakan tali/pasang ikatan pembendungan (Torniquet) pada lengan atas, kemudian anda dapat mengepal dan membuka telapak tangan berulang kali agar vena terlihat jelas (hindari penyuntikan di vena yang berada di leher, paha atas dan perut)
  11. Gunakan kapas pembersih beralkohol minimal 70%, bersihkan tempat yang akan disuntik sebelum penyuntikan dilakukan hingga permukaan kulit kering
  12. Lokasi penyuntikan harus bebas dari luka dan bekas luka/sikatrik.
  13. Setelah itu vena dapat ditusuk jarum dengan posisi sudut 30 derajat dengan jarum suntik menghadap keatas.
  14. Saat jarum sudah tepat pada vena, darah dibiarkan mengalir kedalam jarum dengan stik tabung ditarik keluar dan posisi jarum diturunkan derajat kemiringannya hingga 15 derajat
  15. Tali ikatan atau torniquet dapat dilepas dan cairan di alat suntik yang bercampur darah dapat di dorong dengan menggunakan stik ke dalam agar masuk ke vena (hindari cara memompa stik berulang kali)
  16. Segera cabut alat suntik secara perlahan-lahan dengan arah berlawanan saat penusukan
  17. Tempat bekas penusukan ditekan dengan kapas alkohol sampai tidak keluar darah
  18. Setelah itu bekas tusukan dapat ditutup dengan plester hingga dirasa darah tidak keluar lagi (kurang lebih 10-30 menit)
  19. Masukan alat suntik bekas ke dalam plastik kemasan dengan terlebih dahulu merusak/melepas jarum suntiknya
  20. Buang bekas alat suntik ke tempat yang aman seperti dikembalikan ke puskesmas atau rumah sakit untuk di hancurkan, ingat jangan buang di sembarang tempat, segera meminta bantuan kami untuk mengambil alat suntik bekas anda.

Untuk di ketahui:
  • Janganlah anda menggunakan Napza
  • Jika anda tetap menggunakan Napza hindari penyuntikan dan gunakan secara oral
  • Jika anda tidak dapat menggunakan Napza melalui oral dan memilih untuk menyuntik, maka gunakan alat suntik yang steril

Infus Set

 Infus set / Transet ( selang infus)






Selang infus ini fungsinya untuk jalan masuk cairan. sesuai namanya infus set digunakan untuk khusus cairan infus kalau transet gunanya untuk tranfusi. infus set tidak bisa digunakan untuk transet dan transet bisa digunakan untuk infus set, perbedaanya di saringnya kalau transet ada saringanya kalau infus set tidak ada. gambar disamping adalah infus set.


Prosedur pemasangan infus
  Alat yang harus disiapkan:
  • Standar infuse
  • Set infuse
  • Cairan sesuai program medic
  • Jarum infuse dengan ukuran yang sesuai
  • Pengalas
  • Torniket
  • Kapas alcohol
  • Plester
  • Gunting
  • Kasa steril
  • Betadin
  • Sarung tangan
Prosedur kerja:
  •  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
  • Cuci tangan
  • Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol infuse
  • Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi selang dan udara selang keluar
  • Letakkan pangalas di bawah tempat ( vena ) yang akan dilakukan penginfusan
  • Lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung ) 10-12 cmdi atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular ( bila sadar )
  • Gunakan sarung tangan steril
  • Disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
  • Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena da posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas
  • Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik keluar bagian dalam ( jarum ) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena
  • Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infuse
  • Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan
  • Lakukan fiksasi dengan kasa steril
  • Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
  • Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan


         Prinsip pemasangan infus

Prinsip pemasangan infuse pada pediatric (anak)
  • Karena vena klien sangat rapuh, hindari tempat-tempat yang mudah digerakkan atau digeser dan gunakan alat pelindung sesuai kebutuhan (pasang spalk kalau perlu)
  • Vena-vena kulit kepala sangat mudah pecah dan memerlukan perlindungan agar tidak mudah mengalami infiltrasi (biasanya digunakan untuk neonatus dan bayi)
  • Selalu memilih tempat penusukan yang akan menimbulkan pembatasan yang minimal
Prinsip pemasangan infuse pada lansia
  • Pada klien lansia, sedapat mungkin gunakan kateter/jarum dengan ukuran paling kecil (24-26). Ukuran kecil mengurangi trauma pada vena dan memungkinkan aliran darah lebih lancar sehingga hemodilusi cairan intravena atau obat-obatan akan meningkat.
  • Kestabilan vena menjadi hilang dan vena akan bergeser dari jarum (jaringan subkutan lansia hilang). Untuk menstabilkan vena, pasang traksi pada kulit di bawah tempat insersi.
  • Penggunaan sudut 5 – 15 ° saat memasukkan jarum akan sangat bermanfaat karena vena lansia lebih superficial.
  • Pada lansia yang memiliki kulit yang rapuh, cegah terjadinya perobekan kulit dengan meminimalkan jumlah pemakaian plester.

Termometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latinthermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.



Termometer air raksa



Termometer infrared




Termometer alkohol

Tongue depressor


Tongue depressor 

Tongue Blade (Ing.) Tongue spatel (Ind.)

Fungsi : untuk menekan lidah agar dapat memeriksa/ melihat kelainan pada
tenggorokan, misalnya amandel. Faringitis dll.


Tensimeter



Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukurtekanan darah. Dengan mengetahui berapa tekanan darah kita, kita dapat menilai apakah tekanan darah/ tensi darahkita normal atau tidak. Tensi darah normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolik.

Tekanan sistolik adalah tekanan darah pada saat terjadi kontraksi otot jantung. Tekanan diastolik adalah tekanan darah saat jantung sedang relaksasi/ beristirahat. Seseorang dikatakan menderita tekanan darah tinggi jika tekanan darah/ tensi darahnya diatas 140/90mmHg. Dan dikatakan menderita tekanan darah rendah jika tekanan darah/ tensi darahnya di bawah 90/60mmHg.

Alat Tensimeter ada 3 macam :

Tensimeter air raksa

Merupakan tensimeter konvensional yang sebenarnya sudah jarang dipakai di luar negeri, karena tensimeter ini masih menggunakan air raksa yang berbahaya jika sampai alat pecah dan air raksa terkena kulit atau saluran pernafasan. Tensimeter jenis ini memerlukan stetoskop untuk mendengar munculnya bunyi suara tekanan sistolik dan diastolik pada jantung.




Tensimeter aneroid

Tensimeter ini lebih aman karena tidak lagi menggunakan air raksa tetapi menggunakan putaran berangka sebagai penggantinya. Sama dengan tensimeter air raksa, tensimeter aneroid masih menggunakan stetoskop.




Tensimeter digital

Merupakan tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung menunjukan hasil dalam bentuk angka. Berbeda dengan tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai pertanda tekanan sistolik dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran.





Tips cara penggunaan tensimeter :
  • Duduklah dengan lengan telanjang, boleh menggunakan baju lengan pendek atau lengan panjang yang digulung keatas. perhatikan gulungan lengan baju, jangan terlalu ketat.
  • Letakkan lengan secara bebas diatas meja, dengan posisi lengan sama tinggi dengan jantung.
  • Pasang manset di lengan kira-kira 2,5 cm dari siku.
  • Pastikan pemasangan manset tidak terlalu ketat. Beri jarak setinggi 2 jari antara manset dan lengan.
  • Beri tekanan pada manset dengan memompa atau dengan memencet tombol on off pada tensimeter digital jenis 2.
  • Hentikan pemompaan, maka tekanan pada manset akan berkurang dan darah bisa mengalir lagi ke lengan bawah. Pada tensimeter yang menggunakan stetoskop bunyi/ detak nadi yang pertama kali muncul adalah tekanan sistolik dan bunyi/ detak nadi yang terakhir kali terdengar adalah tekanan diastolik. Pada tensimeter digital, hasilnya akan keluar secara otomatis pada layar.
  • 30 menit sebelum melakukan pengukuran jangan melakukan aktifitas yang terlalu berat, jangan merokok, jangan minum-minuman yang berkafein seperti kopi, teh, coca-cola dan jangan konsumsi obat-obatan yang mengandung kafein, seperti Panadol extra, Paramex.
  • Sebelum melakukan pengukuran duduklah dengan tenang selama 5 menit, jangan stress.
  • Selama melakukan pengukuran tekanan darah dengan tensimeter, jangan berbicara.
  • Lakukan pengukuran 2-3 kali, dengan selang minimal 2 menit, dan hitung rata-rata hasilnya.
  • Untuk penderita hipertensi, perlu dilakukan pemeriksaan tensi darah setiap hari untuk mengetahui efek obat antihipertensi yang diminum. Lakukanlah pengecekan pada waktu yang sama setiap harinya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.


 
Free Syringe Cursors at www.totallyfreecursors.com